Pejabat Amerika dan China membicarakan topik terkait hak azasi manusia yang peka dalam pembicaraan yang dimulai hari Selasa (30/7) di Kunming, China.
(PHOTO VOA)
Washington dan Beijing sebelumnya bulan ini telah sepakat untuk mengadakan Dialog Hak Azasi Amerika-China selama dua hari di Kunming, ibukota provinsi Yunnan, China.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pihak Amerika akan mengangkat topik kekuasan hukum, kebebasan beragama, kebebasan mengutarakan pendapat, hak-hak buruh, dan hak-hak etnik minoritas di China.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pembicaraan itu akan mencakup diskusi terbuka dan mendalam berdasarkan persamaan dan saling menghormati, untuk memajukan perkembangan hak azasi manusia di kedua negara.
Kedua negara telah mengadakan dialog hak azasi secara teratur sejak tahun 1990. China menghentikan pembicaraan itu dari tahun 2002 sampai tahun 2008 sebagai tanggapan atas kecaman Amerika mengenai keadaan hak azasi manusia China di PBB.
China Bantah Beijing dan Tokyo Rencanakan Pertemuan Puncak
Seorang pejabat pemerintah China membantah bahwa Beijing dan Tokyo merencanakan pembicaraan tingkat tinggi mengenai sengketa wilayah yang telah menegangkan hubungan antara kedua negara.
Pejabat pemerintah China yang tidak disebut namanya, memberitahu harian pemerintah China Daily setiap spekulasi Jepang mengenai pembicaraan terkait sengketa wilayah tidak benar dan direkayasa, yang didasarkan pada kebutuhan politik dalam negeri Jepang.
Seorang staf Perdana menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan hari Minggu, Abe dapat mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat.
Tetapi, hari Selasa laporan China Daily mengatakan staf tadi, Isao Iijima, belum menghubungi pejabat pemerintah China terkait pembicaraan tersebut.
Bantahan China itu dikeluarkan sementara Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Akitaka Saiki menyelesaikan kunjungan dua hari di China.
Perdana Menteri Abe juga telah mengatakan ia berharap akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan China mengenai sengketa wilayah itu, yang telah meretakkan hubungan China-Jepang dalam beberapa bulan ini. Demikian laporan VOA untuk Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar