Keluarga wartawan Rusia yang dibunuh, Anna Politkovskaya, memboikot pengadilan atas tersangka pembunuhnya di Moskow yang dimulai hari ini, Rabu 24 Juli.
Kedua anaknya, Vera dan Ilya, mengatakan juri dipilih tanpa bertanya kepada mereka dan pengadilan berlangsung terburu-buru.
Dalam pernyataannya, keduanya mengatakan sudah menunggu selama tujuh tahun untuk pengadilan yang sekarang 'terang-terangan tidak sah'.
Redaktur di koran tempat Politkovskaya dulu bekerja menyatakan dukungan atas keputusan kedua anaknya itu.
"Kami meragukan para juri. Kami tidak percaya pada prosedur dengan pemilihan juri secara cepat dan beranakan," tutur Dmitry Muratov kepada kantor berita Interfax.
Juru bicara pengadilan Moskow mengatakan juri sudah dipilih dengan memenuhi aturan hukum.
Dalangnya belum jelas
Vera Politkovskaya
Vera Politkovskaya menyatakan pengadilan berlangsung terburu-buru.
Politkovskaya - yang merupakan pengkritik keras pemerintah Rusia- ditembak mati di dalam lift di apartemen tempat tinggalnya pda Oktober 2006. Pembunuhan itu dikecam meluas oleh dunia internasional.
Kelima tersangka pembunuhnya, termasuk empat anggota dari satu keluarga Chechen, mengatakan mereka tidak bersalah.
Lom-Ali Gaitukayev dituduh mengorganisi pembunuhan sementara salah seorang keponakannya Rustam Makhmudov didakwa dengan yang melepas tembakan.
Dua keponakan lainnya, Ibragim dan Dzhibrail Makhmudov, serta seorang mantan polisi, Sergei Khadzhikurbanov, dituduh ikut bersekongkol.
Tiga di antara mereka sudah dinyatakan bebas dari dakwaan pembunuhan pada tahun 2009 namun keputusan itu diubah oleh Mahkamah Agung Rusia.
Tahun lalu, seorang mantan polisi lainnya, Dmitry Pavlyuchenkov, dinyatakan bersalah memasok senjata dan diganjar 11 tahun penhara.
Namun penyelidik masih belum bisa memberikan rincian tentang siapa yang sebenarnya memerintahkan pembunuhan.(Reuters/BBC)

Tags
# RUSIA
Bagi Berita Ini
Berita Terkait;
Berita Lainya
AS Salahkan Rusia dan Suriah, Konvoi Bantuan PBB ke Aleppo Dibom
Berdasarkan laporan media, konvoi PBB dan organisasi kemanusiaan Suriah (SARC) dihujani serangan uda.......Selanjutnya
Ramdam Kadyrov Raih 98 Persen Suara Pemilu di Republik Chechnya
Ramzan Kadyrov unggul dengan meraih mayoritas suara sebanyak 98,12 persen dari 78 persen surat suara.......Selanjutnya
Mungkinkah Rusia Mengintervensi Pilpres AS, Dukung Clinton atau Trump ?
Hillary Clinton, calon presiden AS dari Partai Demokrat, mengatakan bahwa Rusia dapat memengaruhi pr.......Selanjutnya
Obama dan Putin Gagal Selesaikan Perbedaan Pendapat Soal Suriah
Presiden AS dan Presiden Rusia Vladimir Putin masih berselisih pendapat mengenai kemungkinan seran.......Selanjutnya
Rusia memberikan suaka Snowden, bagaimana dengan pertemuan Obama - Putin ?
Kasus pembocoran rahasia negara oleh mantan kontraktor intelijen AS Edward Snowden memicu perdeba.......Selanjutnya
Label:
RUSIA
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar