Korsel Bertekad Ambil Tindakan Tegas Hadapi Korut

Korsel Bertekad Ambil Tindakan Tegas Hadapi Korut

Share This

Kementerian Pertahanan Korea Selatan bertekad akan mengambil tindakan tegas apabila Korea Utara melaksanakan ancamannya untuk melanggar gencatan senjata yang sudah berlaku selama 60 tahun itu. SAMO News - Jendral Kim Yong-hyun hari Rabu (6/3) mengatakan Seoul siap menyerang baik ke “sumber agresi” maupun “unsur komandonya” apabila Korea Utara menggunakan kekuatan militer. Hari Selasa (5/2), seorang pejabat tinggi militer Korea Utara mengatakan Pyongyang pekan depan tidak akan memperdulikan gencatan senjata tahun 1953 yang mengakhiri perang Korea, dengan alasan Amerika terus memimpin upaya untuk memberlakukan sanksi atas Korea Utara dan pelatihan militer yang terus berlangsung antara Seoul dan Washington. Korea Utara seringkali mengeluarkan ancaman saat ketegangan di semenanjung Korea memuncak beberapa waktu lalu. Tetapi, para analis mengatakan ancaman terbaru ini kemungkinan lebih sungguh-sungguh, karena ancaman itu memberi batas waktu dan diucapkan oleh pejabat tinggi. AS, Tiongkok Sepakati Sanksi Baru atas Korut Para diplomat PBB mengatakan Amerika dan Tiongkok telah mencapai kesepakatan sementara mengenai sanksi-sanksi baru untuk menghukum Korea Utara karena uji nuklir terbarunya, sementara Pyonyang mengancam untuk mengabaikan gencatan senjata yang mengakhiri perangnya tahun 1950 hingga 1953 dengan Korea Selatan. Dewan Keamanan PBB hari Selasa mengadakan konsultasi tertutup mengenai Korea Utara, dan sejumlah diplomat mengatakan kepada para wartawan mereka berharap diadakannya pemungutan suara mengenai resolusi itu sebelum akhir pekan. Rincian rancangan resolusi itu belum bisa diperoleh segera. DK dengan suara bulat sudah mengutuk ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Februari itu sebagai “pelanggaran serius” atas sanksi PBB yang sudah berlaku terhadap program-program misil dan nuklir Korea Utara. Pyongyang mengatakan uji coba itu – yang ketiga dan terkuat sejauh ini – ditujukan kepada “musuh utamanya” Amerika. Sementara itu, Korea Utara hari Selasa meningkatkan retorikanya dan mengancam akan membatalkan kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani tahun 1953 jika Seoul meneruskan rencananya melangsungkan latihan perang tahunan dengan Amerika. Komando Tertinggi Militer Rakyat Korea mengingatkan akan ada “serangan-serangan militer cepat” guna menyatukan Semenanjung Korea yang terpecah. Korea Utara sebelumnya pernah mengeluarkan ancaman-ancaman serupa – meskipun tidak segarang itu – yang juga bertepatan dengan dimulainya latihan tahunan bersama angkatan laut Amerika dan Korea Selatan.(VOA)

Tidak ada komentar